Selasa, 15 Mei 2012

[Koran-Digital] RUMAH SARANG PENYAKIT

AC sentral adalah tempat perkembangbiakan terbaik bakteri legionella.

Membesuk kerabat atau sahabat saat dirawat di rumah sakit diyakini

banyak orang membawa manfaat bagi hubungan di antara manusia. Ruangan

bersih dan bau khas antiseptik merupakan kesan yang paling kentara dan

gampang ditemui di tempat itu. Tak mengherankan jika terpikir bahwa

rumah sakit adalah tempat yang paling sehat (higienis).



Namun salah besar bila pe ngunjung rumah sakit merasa aman dari

penyebaran penyakit saat berada di sana. Sesungguhnya rumah sakit lebih

besar potensi bahayanya dibanding tempat lain."Hipermarket penyakit

justru di rumah sakit,"kata dokter spesialis okupasi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta, Muchtaruddin Mansyur, dalam seminar

"Penyebaran Infeksi di Rumah Sakit" di Laboratorium Mikrobiologi Klinik

FKUI pada Rabu lalu.



Keadaan itu terjadi karena rumah sakit rentan dengan penularan

kuman-kuman penyakit.

Infeksi rumah sakit yang disebut juga dengan infeksi nosokomial ini

menyebar dengan melibatkan banyak pihak, seperti pasien, tenaga

kesehatan, dan pengunjung.

Penyebaran juga terjadi melalui alat-alat medis serta fasilitas atau

peralatan di rumah sakit. Saat seorang pengunjung berinteraksi dengan

pasien atau menyentuh ranjang pasien, menurut Muchtar, bisa saja kuman

penyakit berpindah ke telapak tangannya. Menurut dokter spesialis

mikrobiologi klinik FKUI, Anis Karuniawati, yang lebih mengkhawatirkan

adalah kuman penyakit yang terdapat di rumah sakit itu umumnya telah

resistan. "Di rumah sakit, bakteri itu sudah kenyang dengan antibiotik

sehingga lebih resisten dibanding bakteri yang ditemukan di komunitas,"

katanya, "mikroorganisme penyebab itu bisa berasal dari bakteri, virus,

jamur, maupun parasit."



Tidak hanya menular melalui kontak dengan pasien, peralatan medis, atau

fasilitas rumah sakit seperti toilet, penyebaran infeksi di sana juga

bisa terjadi melalui udara.

Ini terjadi pada rumah sakit dengan pendingin terpusat (AC sentral)."AC

sentral adalah tempat perkembangbiakan terbaik bakteri legionella yang

tahan terhadap suhu sekitar 50 derajat Celsius," kata Anis.



Infeksi akibat terpapar bakteri di rumah sakit (nosokomial), menurut

Muchtar, sering menyerang dan menyebabkan infeksi saluran kemih, saluran

napas bawah, daerah operasi, serta aliran darah. "Infeksi saluran napas

bawah adalah infeksi yang terjadi pada saluran napas di bawah bronkus

sampai paruparu," ujarnya. Bentuk penyakitnya seperti pneumonia (radang

paru), sedangkan infeksi saluran kemih di antaranya uretritis.



Karena itu, kita perlu berhatihati. Sebab, tak ada satu pun rumah sakit

yang tidak berisiko. "Bukan cuma di Indonesia, tapi di rumah sakit di

negara maju pun berisiko," kata Anis.



Menurut Muchtar, rumah sakit perlu memperhatikan upaya penurunan faktor

risiko penularan penyakit infeksi tersebut. Caranya antara lain dengan

desain ruangan sesuai standar dan persyaratan, penyediaan air bersih,

fasilitas cuci tangan, disinfeksi dan sterilisasi, pengelolaan yang baik

dalam pembuangan limbah cair dan padat, sanitasi dapur, dan laundry

serta pengendalian serangga. "Jangan sampai besuk, malah besok sakit.

Karena adanya infeksi nosokomial pada pasien membuat masa perawatan

pasien lebih lama, kondisi pasien lebih serius serta biaya lebih mahal,"

ujarnya. AMIRULLAH emang belum ada data perM sis tentang seberapa banyak

kasus infeksi nosokomial pada pasien maupun pengunjung.

Namun infeksi di rumah sakit bisa terjadi. Kuman penyebab infeksi juga

bisa dibawa oleh pembesuk.

Nah, untuk mencegahnya, inilah saran dokter Anis Karuniawati: 1. Patuhi

aturan rumah sakit, seperti jam besuk dan mengenakan pakaian, masker,

serta penutup kepala yang tersedia di rumah sakit di ruang-ruang tertentu.



2. Hindari membawa anak di bawah usia 12 tahun.



3. Cucilah tangan dengan anti septik setelah bersalaman, memegang

selimut, linen, dan sebagainya.



4. Pasien yang dirawat sudah mendapat jatah makanan khu sus rumah sakit.

Pembesuk sebaiknya tidak membawa makanan dari luar sesuka hati. AMIRULLAH



http://epaper.tempo.co/PUBLICATIONS/KT/KT/2012/05/16/ArticleHtmls/RUMAH-SARANG-PENYAKIT-16052012145010.shtml?Mode=1



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.