Saling Berbagi, Saling Peduli PDF Print
Wednesday, 09 May 2012
Kami mendukung semua sosialisasi tentang kanker, terutama yang berkaitan
dengan gejala awal, informasi yang seimbang, dan perspektif positif
tentang kanker.
Itulah salah satu butir deklarasi yang dibacakan oleh Suci Nanda Nur
Syahputri dari Indonesia dan Kang Young Gu dari Korea.Mereka adalah 2
dari 36 pejuang kanker saat anak-anak (survivor) dari sejumlah negara
Asia yang mengikuti kegiatan International Confederation of Childhood
Cancer Parent Organizations (ICCCPO) Asia Meeting 2012di Yogyakarta pada
22–24 April 2012.
Deklarasi tersebut berusaha menyadarkan semua orang bahwa menderita
kanker bukanlah akhir dari segalanya.Dengan penanganan dan perawatan
yang konsisten, tepat,dan terpadu,penyakit kanker pada anak dapat
disembuhkan.Usai dinyatakan sembuh,para penderita pun dapat hidup normal
seperti yang lainnya.
ICCCPO sendiri merupakan jaringan global dari organisasi orang tua anak
dengan kanker di seluruh dunia.Organisasi ini didirikan pada 1994 dan
kini telah memayungi 147 organisasi orang tua anak penderita kanker dari
81 negara.Bersamaan dengan itu, diselenggarakan juga Society of
Pediatric Oncology (SIOP) International Conference, yaitu kongres
internasional para dokter ahli kanker anak.
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dan Yayasan Onkologi Anak
Indonesia (YOAI) menjadi penyelenggara acara ini. ICCCPO Asia Meeting
2012diikuti oleh sekitar 400 orang dari 12 negara,yaitu
Bangladesh,Iran,Malaysia,Singapura, Jepang,Vietnam, Nepal, Hong Kong,
Maroko,Korea,Filipina,dan Indonesia. Tidak hanya orang tua dari anak
penderita kanker,dokter,dan survivor, hadir pula perawat anak kanker,
pekerja sosial,dan beberapa pejabat utusan pemerintah Indonesia.
Ketua Panitia ICCCPO Asia Meeting 2012Prof (em) Dr dr Iskandar Wahidiyat
SpAK mengatakan,pertemuan akbar kali ini bertema We care-We share.
Diharapkan para peserta meeting, baik orang tua,dokter,organisasi,
maupun para survivor,dapat berbagi informasi,pengalaman,dan pengetahuan
agar dapat memberikan perawatan dan pengobatan yang lebih baik bagi anak
pasien kanker.
"Penanganan anak yang sakit kanker itu harus melalui dua cara, yaitu
medis dan sosial.Perasaan berbeda dengan temannya karena sakit dan
pengeluaran biaya yang mahal jadi salah satu kendala,"kata Prof
Iskandar.. Jumlah anak yang mengidap kanker memang terus meningkat.Ini
mengkhawatirkan,sebab kanker merupakan penyebab dari sekitar 10%
kematian anak.Pada negara maju diperkirakan pada setiap 1.000.000
anak,sekitar 120.000 menderita kanker.
Sementara itu,setiap tahun ada sebanyak 175.000 anak-anak di seluruh
dunia yang didiagnosa menderita kanker.Sekitar 90.000 di antaranya
meninggal dunia karena penyakit ini. Di Indonesia sendiri,berdasarkan
data di Jabodetabek,dengan populasi 12 juta jika diperkirakan jumlah
anak sampai dengan usia 16 tahun sebanyak 4 juta,maka diperkirakan 480
anak menderita kasus kanker baru per tahun.
Saat ini,tantangan terbesar dalam pencegahan kanker pada anak adalah
melakukan deteksi dini. "Deteksi dini tidak hanya dilakukan oleh orang
tua si anak,tetapi juga perlu dukungan dari lingkungan masyarakat di
sekitar pasien yang juga memiliki peran amat penting,"ujar Presiden SIOP
Gabriele Calaminus MD.
Wakil Ketua ICCCPO Benson Pau mengemukakan,salah satu fokus penanganan
kesehatan yang perlu dapat perhatian,yaitu penyakit kanker pada
anak-anak.Benson mengakui, banyak kendala yang masih terjadi pada
penanganan penderita kanker di negara-negara berkembang. "Di
negara-negara berkembang rata-rata penduduknya masih berpendapatan rendah.
Hanya 1 dari 10 anak yang mampu bertahan dari kanker,terutama karena
kurangnya akses informasi dan finansial,"ujar dia. Prof Dr dr Nila F
Moeloek SpMK, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan,tiga
besar jenis kanker yang terjadi pada anak-anak di Indonesia adalah
leukemia (kanker darah),retinoblastoma (kanker pada retina mata),dan
kanker tulang.
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493148/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.