Selasa, 08 Mei 2012

[Koran-Digital] Saling Berbagi, Saling Peduli

Saling Berbagi, Saling Peduli PDF Print

Wednesday, 09 May 2012

Kami mendukung semua sosialisasi tentang kanker, terutama yang berkaitan

dengan gejala awal, informasi yang seimbang, dan perspektif positif

tentang kanker.



Itulah salah satu butir deklarasi yang dibacakan oleh Suci Nanda Nur

Syahputri dari Indonesia dan Kang Young Gu dari Korea.Mereka adalah 2

dari 36 pejuang kanker saat anak-anak (survivor) dari sejumlah negara

Asia yang mengikuti kegiatan International Confederation of Childhood

Cancer Parent Organizations (ICCCPO) Asia Meeting 2012di Yogyakarta pada

22–24 April 2012.



Deklarasi tersebut berusaha menyadarkan semua orang bahwa menderita

kanker bukanlah akhir dari segalanya.Dengan penanganan dan perawatan

yang konsisten, tepat,dan terpadu,penyakit kanker pada anak dapat

disembuhkan.Usai dinyatakan sembuh,para penderita pun dapat hidup normal

seperti yang lainnya.



ICCCPO sendiri merupakan jaringan global dari organisasi orang tua anak

dengan kanker di seluruh dunia.Organisasi ini didirikan pada 1994 dan

kini telah memayungi 147 organisasi orang tua anak penderita kanker dari

81 negara.Bersamaan dengan itu, diselenggarakan juga Society of

Pediatric Oncology (SIOP) International Conference, yaitu kongres

internasional para dokter ahli kanker anak.



Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dan Yayasan Onkologi Anak

Indonesia (YOAI) menjadi penyelenggara acara ini. ICCCPO Asia Meeting

2012diikuti oleh sekitar 400 orang dari 12 negara,yaitu

Bangladesh,Iran,Malaysia,Singapura, Jepang,Vietnam, Nepal, Hong Kong,

Maroko,Korea,Filipina,dan Indonesia. Tidak hanya orang tua dari anak

penderita kanker,dokter,dan survivor, hadir pula perawat anak kanker,

pekerja sosial,dan beberapa pejabat utusan pemerintah Indonesia.



Ketua Panitia ICCCPO Asia Meeting 2012Prof (em) Dr dr Iskandar Wahidiyat

SpAK mengatakan,pertemuan akbar kali ini bertema We care-We share.

Diharapkan para peserta meeting, baik orang tua,dokter,organisasi,

maupun para survivor,dapat berbagi informasi,pengalaman,dan pengetahuan

agar dapat memberikan perawatan dan pengobatan yang lebih baik bagi anak

pasien kanker.



"Penanganan anak yang sakit kanker itu harus melalui dua cara, yaitu

medis dan sosial.Perasaan berbeda dengan temannya karena sakit dan

pengeluaran biaya yang mahal jadi salah satu kendala,"kata Prof

Iskandar.. Jumlah anak yang mengidap kanker memang terus meningkat.Ini

mengkhawatirkan,sebab kanker merupakan penyebab dari sekitar 10%

kematian anak.Pada negara maju diperkirakan pada setiap 1.000.000

anak,sekitar 120.000 menderita kanker.



Sementara itu,setiap tahun ada sebanyak 175.000 anak-anak di seluruh

dunia yang didiagnosa menderita kanker.Sekitar 90.000 di antaranya

meninggal dunia karena penyakit ini. Di Indonesia sendiri,berdasarkan

data di Jabodetabek,dengan populasi 12 juta jika diperkirakan jumlah

anak sampai dengan usia 16 tahun sebanyak 4 juta,maka diperkirakan 480

anak menderita kasus kanker baru per tahun.



Saat ini,tantangan terbesar dalam pencegahan kanker pada anak adalah

melakukan deteksi dini. "Deteksi dini tidak hanya dilakukan oleh orang

tua si anak,tetapi juga perlu dukungan dari lingkungan masyarakat di

sekitar pasien yang juga memiliki peran amat penting,"ujar Presiden SIOP

Gabriele Calaminus MD.



Wakil Ketua ICCCPO Benson Pau mengemukakan,salah satu fokus penanganan

kesehatan yang perlu dapat perhatian,yaitu penyakit kanker pada

anak-anak.Benson mengakui, banyak kendala yang masih terjadi pada

penanganan penderita kanker di negara-negara berkembang. "Di

negara-negara berkembang rata-rata penduduknya masih berpendapatan rendah.



Hanya 1 dari 10 anak yang mampu bertahan dari kanker,terutama karena

kurangnya akses informasi dan finansial,"ujar dia. Prof Dr dr Nila F

Moeloek SpMK, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan,tiga

besar jenis kanker yang terjadi pada anak-anak di Indonesia adalah

leukemia (kanker darah),retinoblastoma (kanker pada retina mata),dan

kanker tulang.



http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493148/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.