Simbol Kebangkitan Industri Rusia PDF Print
Thursday, 10 May 2012
JAKARTA– Sukhoi Superjet 100 (SSJ- 100) merupakan pesawat penumpang
terbaru Rusia yang dikembangkan pada masa pasca-Soviet dan menggunakan
sejumlah besar komponen asing, termasuk mesin buatan Prancis.
Pesawat penumpang itu dibuat Sukhoi dengan merangkul beberapa perusahaan
penerbangan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, termasuk Boeing, Snecma,
Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace,danHoneywell. Tahun ini Rusia
akan mengekspor 100 pesawat SSJ-100. Menurut CEO United Aircraft
Corporation––yang mengawasi pesawat itu––Mikhail Pogsyan,pesawat
tersebut akan dikirim ke Meksiko, Indonesia, dan Laos pada tengah kedua
tahun ini.
Sejauh ini baru ada satu pesawat yang diekspor ke luar negeri, yaitu ke
Armenia. Sukhoi telah menerima lebih dari 200 permintaan SSJ-100. Secara
internasional, pesawat ini akan berkompetisi melawan Embraer E-Jets dan
Bombardier CRJ.Superjet 100 ini bertujuan meraih keunggulan dalam biaya
operasional yang rendah. "Berbagai uji sertifikasi mengonfirmasi bahwa
biaya operasional pesawat ini 6–8% lebih rendah dari kompetitor
utamanya, Embraer 190/195.
Dalam hal konsumsi bahan bakar total per sektor, SSJ-100 sama dengan
Antonov An-148 tapi dapat mengangkut 22 penumpang lebih banyak,"papar
pernyataan Sukhoi. Harga per pesawat USD23 juta hingga USD35 juta.
Perakitan akhir pesawat itu dilakukan Komsomolsk-on- Amur Aircraft
Production Association. Mesin SaM-146 didesain dan diproduksi oleh
perusahaan gabungan Prancis- Rusia PowerJet. Pengembangan SSJ-100
dimulai sejak 2000.
Pada 19 Desember 2002, Sukhoi Civil Aircraft dan perusahaan Boeing asal
AS menandatangani kesepakatan kerja sama jangka panjang untuk menggarap
pesawat tersebut. Sejumlah konsultan Boeing menjadi penasihat Sukhoi
dalam marketing, desain, sertifikasi, manufaktur, manajemen program,dan
dukungan pasca penjualan selama setahun. Pada 10 Oktober 2003, badan
teknis proyek itu memilih para supplier untuk subsistem utama.
Proyek itu secara resmi menyelesaikan tahap ketiga pengembangan pada 12
Maret 2004. Itu artinya Sukhoi sudah dapat mulai menjual pesawat itu
kepada para konsumennya. Pada 13 November 2004, pesawat itu telah
melalui tahap keempat pengembangan dan itu artinya SSJ-100 siap memasuki
produksi massal. Di Paris Air Show 2009,Malev Hungarian Airlines
menyatakan akan membeli 30 Superjet senilai USD1 miliar.Pesanan ini
mendorong penjualan internasional di Paris Air Show 2009.
Di pasar domestik Rusia, SSJ-100 hendak menggantikan pesawat-pesawat
jenis TupolevTu-134 danYakovlev Yak-42. Sejak Sukhoi SSJ-100 mengudara,
ada beberapa insiden kecil yang melibatkan pesawat itu.Tapi,tak satu pun
insiden itu menyebabkan korban cedera atau tewas.Pada 25 Desember 2011,
penerbangan sebuah modifikasi SSJ—95 dari Minsk dibatalkan karena
masalah sistem pendaratan.
Pesawat itu kembali ke Moskow tanpa penumpang. Lalu pada 16 Maret 2012,
SSJ-100 harus kembali ke Moskow saat terbang ke Astrakhan setelah kru
menemukan bahwa roda pendaratan tak sepenuhnya masuk.Kemudian pada 6 Mei
2012,pesawat SSJ-100 tergelincir di landas pacu saat mendarat di bandara
di Kazan. Meski begitu, SSJ-100 dianggap sebagai program pesawat sipil
paling penting dalam industri pesawat Rusia. Pengembangan pesawat ini
didukung penuh oleh Kementerian Industri dan Perdagangan Rusia yang
menganggapnya sebagai proyek prioritas utama. syarifudin
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/493707/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.