Minggu, 20 Mei 2012

[Koran-Digital] TAJUK, Piala Thomas dan Uber

TAJUK, Piala Thomas dan Uber PDF Print

Monday, 21 May 2012

Hari ini tim bulu tangkis Indonesia mulai unjuk kebolehan di ajang Piala

Thomas dan Uber yang berlangsung di Wuhan,China.Masyarakat Indonesia

sangat berharap tim Garuda bisa mengukir prestasi yang membanggakan di

event bergengsi tersebut.



Sudah waktunya Indonesia kembali membawa pulang Piala Thomas dan Uber ke

Tanah Air. Harapan ini bukan sebuah hal yang mustahil. Kalau kita

mengenang sejarah,tim bulutangkis kita dulu telah banyak mengukir

prestasi.Tim merah putih benar-benar bisa menggetarkan dunia bulu

tangkis.Saat itu,Indonesia menjadi tim yang sangat ditakuti tim lawan

dari seluruh dunia. Kita pasti ingat nama-nama legendaris seperti Rudi

Hartono atau Liem Swie King yang sangat berjaya di eranya.



Kita juga sangat mengenal Susi Susanti dengan segenap prestasinya.

Berdasarkan catatan, kita telah mampu menjadi juara Piala Thomas

sebanyak 13 kali sejak pertama kali diraih Indonesia tahun 1958.Untuk

Piala Uber,kita juga telah 3 kali menjadi juara sejak pertama kali tahun

1975 dan empat kali menjadi runner up. Prestasi ini jelas sangat

membanggakan kita semua.Tak salah bila saat itu Indonesia menjadi salah

satu kiblat dunia dalam bidang bulu tangkis.



Namun, dominasi bulu tangkis Indonesia mulai meredup sejak 2002. Dan

memang kita harus akui sejak saat itu prestasi bulu tangkis Indonesia

sangat menurun drastis. Tak ada lagi prestasi yang pantas dibanggakan

seperti era-era sebelumnya. Fenomena ini patut menjadi perhatian kita

semua. Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi keterpurukan bulu

tangkis Indonesia. Salah satunya adalah kegagalan Indonesia dalam

melakukan regenerasi para atlet muda.



Misalnya di tunggal putra, kita bisa bayangkan hampir tidak ada pemain

bulu tangkis kita yang memiliki prestasi gemilang setelah era Taufik

Hidayat yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2004. Selain itu,

kurangnya perhatian pemerintah terhadap para atlet olah raga, termasuk

bulutangkis.Terutama ketika mereka telah tidak lagi bisa membela negara

dalam turnamen dunia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak mantan

atlet kita hidupnya terlunta-lunta setelah mereka pensiun.



Tentunya kenyataan-kenyataan ini sangat menghambat bagaimana Indonesia

bisa mendapatkan bibit atlet yang andal karena banyak orang tidak mau

berspekulasi berkarier di bidang olahraga yang masa depannya tidak

jelas. Sejumlah faktor di atas sudah seharusnya menjadi perhatian kita

semua, terutama pemerintah, untuk segera melakukan perbaikan dalam

mengelola olahraga kita, termasuk bulutangkis.



Regenerasi olahraga sangat mutlak diperlukan agar kita terus berprestasi

di ajang-ajang bergengsi dunia. Kita sangat mengapresiasi pihak-pihak

swasta yang mau memberikan perhatian dan sumbangsihnya untuk kemajuan

bulu tangkis kita.Namun,dukungan dari pihak swasta ini jangan sampai

menjadikan pemerintah untuk lepas tangan akan tanggung jawabnya dalam

memajukan olahraga kita,termasuk bulutangkis.



Yang tak kalah penting adalah bagaimana pemerintah juga memperhatikan

nasib mantan atlet yang sebelumnya telah mengorbankan seluruh waktu dan

kemampuannya membela negara.Perhatian dan dukungan pemerintah ini pada

gilirannya akan meningkatkan semangat nasionalisme dan patriotisme bagi

warga negaranya.



Pada event Piala Thomas Uber 2012 di Wuhan China ini, kita berharap tim

merah putih bisa menjadi juara. Hari kebangkitan nasional ini bisa

dijadikan momentum bagi tim Garuda untuk mengembalikan kejayaan

bulutangkis Indonesia.



Semua sadar lawan yang dihadapi memang sangat berat, terutama China yang

telah mendominasi bulutangkis dunia saat ini.Namun, dengan semangat dan

daya juang yang tinggi,bukan tidak mungkin Piala Thomas dan Uber bisa

kita bawa pulang.Kita bisa!





http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496456/



--

"One Touch In BOX"



To post : koran-digital@googlegroups.com

Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com



"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus



Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun

- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu

- Hindari ONE-LINER

- POTONG EKOR EMAIL

- DILARANG SARA

- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau

Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------

"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.

"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.