Minggu, 13 Mei 2012

[Koran-Digital] Yudhoyono Terjebak Kepentingan Parpol

Presiden tampaknya khawatir banyak menteri mundur menjelang Pemilu 2014, sebagaimana dia mundur ketika menjabat menteri kabinet Megawati.

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono, ketika membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kamis (10/5), mengimbau semua men terinya untuk menjaga keutuhan kabinet hingga peng hujung kepemimpinannya pada 2014.

Imbauan itu, menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, merupakan bentuk keraguan akan loyalitas para pembantu presiden kepada SBY.

Dia menjelaskan SBY seharusnya menyadari efek samping ketika kabinet diisi kader-kader teras partai yang masih aktif.

“SBY harus sadar itu. Ketika bekerja sama dengan parpol, kondisi itu akan linier dengan konstelasi politik yang memanas. Bukan tidak mungkin menteri-menteri lebih memilih bekerja untuk partai apalagi menjelang 2014 nanti,” cetus Yunarto, Sabtu (12/5).

Dia melanjutkan, SBY sebenarnya tinggal menegaskan kepada menteri-menterinya terkait pakta integritas, yang mengharuskan loyalitas se

penuhnya diberikan kepada presiden dan negara. Dengan adanya imbauan tersebut, SBY hanya menunggu dan berharap niat baik para kader politik untuk memberikan loyalitas, dan itu akan sangat sulit. “Ketika memperbolehkan seorang menteri menjadi pimpinan, sampai kapan pun mereka tidak bisa bekerja profesional. Itu harusnya masuk UU Kementerian, perlu dicantumkan menteri tidak diperbo lehkan rangkap jabatan.
Bahkan harus keluar sebagai kader partai,“ jelas Yunarto.
Mundur Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II menyatakan siap memprioritaskan tugas di pemerintahan hingga dua ta hun ke depan meskipun akan memasuki tahun politik 2014.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono berjanji Partai Golkar tidak akan menarik para menterinya menjelang 2014.

“Citra partai akan dilihat orang menjadi tidak becus kalau tidak bertanggung jawab,“ ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Menjelang akhir periode pemerintahan Megawati dan Hamzah Haz, beberapa menteri mengundurkan diri menjelang Pemilu 2004. Saat itu paling tidak ada tiga menteri yang mundur untuk mencalonkan diri, yaitu Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jusuf Kalla (Partai Golkar), dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono.

Kader Partai Demokrat di kabinet, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Syarifuddin Hasan, menyatakan imbauan Presiden tersebut merupakan harapan agar menterinya selama dua tahun ini menggenjot kinerja. Ia pun menjamin Partai Demokrat akan solid mendukung SBY hingga 2014.

“Kalau PD sih sudah solid.
Yang kemarin tidak solid (koalisi), saya mengharapkan solid,“ cetus Syarif. (Mad/P-4)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/05/14/ArticleHtmls/Yudhoyono-Terjebak-Kepentingan-Parpol-14052012005003.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.